Senin, 08 Februari 2016

Jadilah Manusia yang Bernilai



Materi Pengajian Subuh DKM Al-Anshor / 23 Januari 2016
Pemateri : Ustadz Darlis Fajar
Penulis   : M. Husni Tsaqib 
Editor     : Tavip Abu Hirzi


Orang yang bernilai disebut Al-Qayyim, setiap manusia diciptakan membawa suatu nilai. Hal ini sesuai firmal Allah SWT dalam QS At-Tiin; 4  : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (bernilai). Dan juga dalam QS Al-Mukminun 115  : Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? 

Kita diciptakan oleh Allah untuk tidak sama dengan hewan, karena yang hewan lakukan cuma makan, minum, tidur, mempunyai anak/beranak, dan sebagainya. Kita tidak ada nilainya di sisi Allah, jika kegiatan kita di  dunia hanya sebatas sebagaimana yang hewan lakukan dengan kata lain jika tidak ada nilai-nilai yang muncul, maka kita sama saja dengan hewan .Dalam menjalankan kehidupannya, manusia tidak dapat terlepas dari yang namanya nafsu. Dan sesungguhnya nafsu itu cenderung kepada kejelekan.

Bagaimana agar kita bisa memiliki nilai-nilai? 
Jawabannya sederhana, yakni beriman kepada Allah  dan mengerjakan kebajikan.   Inilah  yang menjadi nilai-nilai kita di sisi Allah

Ada lima surat yang diawali dengan kata Hamdallah atau Alhamdulillah, yakni :
  • Surat Al-Fatihah (tentang Alam Semesta)
  • Surat Al-An’am (tentang Alam Semesta)
  • Surat Al-Kahfi ( tentang Al-Quran)
  • Surat Saba (tentang Alam Semesta)
  • Surat Fathir (tentang Alam Semesta)
Dari surat-surat  di atas, ada 4 yang menutup dengan pernyataan alam semesta, dan satu pernyataan Al-Quran. Hal ini menjelaskan atau mempunyai logika jika kita menginginkan alam semesta (dunia), kuncinya dengan memahami Al-Quran

Kesalahan yang terjadi selama ini adalah, bahwa kebanyakan dari kita selalu berdoa meminta kepada Allah untuk diberikan rizki di dunia, yang berupa materi, seharusnya yang kita minta kepada Allah bukan materi di dunia, tetapi kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, sesuai dengan doa yang senantiasa kita baca tanpa terlewatkan setiap hari nya, meminta kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Dan harus kita pahami bahwa kebaikan di dunia ini tidak sama dengan kebaikan di akhirat, maksudnya kebaikan di dunia tidak melulu berupa hal yang baik dan nikmat, dalam Surat Al-Baqarah dikatakan bahwa Allah akan menguji kita dengan rasa takut, kelaparan, stress,  harta, dan sebagainya. Itulah kebaikan di dunia untuk kita.

Kriteria/cara untuk mendapatkan kebaikan di dunia

Lisan yang selalu berdzikir,  salah satunya dengan selalu mengucapkan Hamdalah ketika mendapatkan baik itu hal baik maupun hal buruk. Banyak dzikir yang di contohkan oleh Rasulullah sesuai dengan situasi dan kondis, diantaranya adalah :
  • Mendapatkan hal yang baik = berucap Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin
  • Mendapatkan hal buruk = tetap berucap Alhamdulillahi ‘Alaa Kulli Haal
QS Huud ayat 3, menyatakan : dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.minta ampunlah kepada Tuhan Mu dan bertaubat kepadanya

Kenikmatan yang baik adalah barokah, kita hidup di dunia ini untuk mencari barokah.

Hati yang bersyukur, syaratnya adalah kita mesti ridho dengan apapun yang terjadi. Dan kita harus senantiasa meminta apapun kepada Allah. 
 
Banyak beramal shaleh,  lakukan perbuatan-perbuatan baik, kurangi dan jauhi serta hilangkan perbuatan-perbuatan buruk, yang tidak disukai Allah maupun manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar