Kamis, 11 Februari 2016

Doa Tasyahud Akhir



Pengajian Dhuha /Sabtu 06 Februari 2016
Narasumber : Ustadz Ucu Najmuddin
Penulis : M Husni Tsaqib
Editor : Muhamad Tavip (Abu Hirzi)

Sering  kita lupa, ada salah satu  waktu yang sangat baik untuk berdoa, yakni saat dalam shalat. Rasulallah SAW, pada  tasyahud akhir, seringkali beliau dalam waktu tersebut menambahkan dengan  mengucapkan doa-doa tertentu.  Ada beberapa tentang doa yang sering diucapkan  beliau antara lain : 

“Allohumma Innii A’uudzubika min ‘Adzaabil Kobri Wa A’uudzubika min Fitnatil Masiihiddajjaal wa min fitnatil mahyaa yaw al mamaa tii. Allohumma Innii A’uudzubika minal ma’tsami wal maghrom  (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang)”

Doa-doa ini sangat relevan dengan situasi sekarang, akhir-akhir ini banyak fitnah yang ditujukan kepada kaum musimin. Sebagai contoh ada dua masalah yang menjadi tantangan bagi kita akhir-akhir ini yang diberitakan oleh media massa, antara lain :

  • Munculnya dajjal-dajjal yang menarik akidah umat Islam untuk masuk ke golongan-golongan mereka atau munculnya aliran yang tidak sesuai kaidah islam tap dengan mengatasnamakan islam sebagai landasan berpikirnya.
  • Sudah dilegalkan undang-undang pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dunia, dan dampak dari legalitas ini, cepat atau lambat akan mulai masuk di Indonesia, yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh pada dajjal untuk mempengaruhi kaum muslimin.

Terkait dengan munculnya aliran yang mengatasnamakan islam tapi perbuatannya jauh dari kaidah islam, analisa nara sumber sebagai  konselor dari kaum (eks penginkut) yang disesatkan oleh aliran GAFATAR, antara lain faktor ekonomi dan kedangkalan pemahaman atas pengetahuan ilmu agama.


Kedangkalan akan pengetahuan ilmu agama  rawan menjadi sasaran empuk bagi para  masihiddajjal, yang merupakan orang yang merekrut orang-orang agar masuk ke golongan mereka (golongan sesat) yang dimana mereka mengatas namakan dakwah bahkan tidak segan-segan  mengatasnamakan utusan Allah.

Fitnah semasa hidup bisa diartikan sebagai cobaan.  Salah satu bentuk cobaan hidup adalah dengan diuji kehormatannya. Banyak situasi seperti ini di alami kaum muslimin /muslimat dalam lingkungannya.

Fitnah setelah  kematian, bahwa tidak sedikit orang/manusia yang berakhir dengan akhir yang buruk (bad ending life), sehingga menjadi pembicaraan masyarakat setelah kematiannya. Sedangkan, maghrom, merupakan kesengsaraan dunia, diantaranya banyak hutang. Ini juga bisa jadi cobaan bisa jadi hukuman. Berhutang memang tidak baik, tetapi bukan berarti tidak diperbolehkan. Dibolehkan berhutang asalkan ada niat untuk membayar dan melunasi hutang.

Doa pada tasyahud akhir merupakan ma’tsam, yakni merupakan dosa tersembunyi yang tidak diketahui orang lain, hanya diketahui orang yang bersangkutan dan Allah.

Dalam rukun shalat tasyahud terbagi menjadi dua, yakni tasyahud awal dan tasyahud akhir. Tasyahud awal disebut juga tawaruk. Tasyahud awal hanya  ada untuk shalat yang lebih dari dua rakaat. Sedangkan tasyahud akhir disebut juga iftirasy.

Bagaimana kalau kita lupa tasyahud awal yang merupakan bagian dari rukun sholat tersebut, kalau lupa tasyahud awal dan posisi sudah berdiri (berdiri untuk  rakaat ke-3), maki dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi.

Ada beberapa alasan sujud sahwi dilakukan,  sebagai berikut:

  1. Lupa tasyahud awal
  2. Kelebihan rakaat
  3. Kelupaan rakaat/kekurangan rakaat
  4. Ragu-ragu akan jumlah rakaat

Sujud sahwi  dapat dilakukan diluar sholat, atau dilakukan   ketika kita terlanjur mengucapkan salam, maka segeralah mengucapkan takbir, sujud sebanyak dua kali, dan langsung salam (ini khusus untuk yang kelebihan rakaat). Tidak ada bacaan khusus dalam sujud sahwi, maka hendaknya membaca bacaan seperti bacaan sujud pada shalat.

Kembali ke doa pada tasyahud akhuir, dimana salah satunya adalah doa agar dijauhkan dari azab kubur. Ada tiga hal yang menyebabkan orang mendapat azab kubur:

  • Orang  yang jorok di dalam buang air kecil/kencing. Mengenai kencing/cara kencing ini diatur oleh Islam. Bagi laki-laki hukum kencing sambil berdiri adalah makruh. Kemudian tidak diperbolehkan kencing di tempat terbuka (alam) menghadap kiblat ketika. Apabila tertutup oleh dindin seperti di dalam wc, maka tidak masalah menghadap kiblat juga.
  • Kencing sambil berdiri hukumnya makruh karena air kencing yang dikeluarkan kemungkinan besar terciprat kepada celana/pakaian, maka lebih dianjurkan sambil jongkok. Islam mengajarkan kita agar selalu membersihkan bekas kencing, membersihkan alat kelamin kita dengan berbagai media pembersih seperti batu, air, dan sebagainya.  Tidak diperbolehkan kencing di lubang-lubang karena dikhawatirkan lubang tersebut ada penghuninya, baik hewan maupun mahluk Allah lainnya.
  • Orang yang selalu menjelekkan orang lain. Termasuk orang yang suka menggosip, ikut menyaksikan dan berkumpul bersama orang yang bergosip (gossip=negative),  Jika kita tidak menyukai seseorang, hendaklah membenci orang tersebut karena akhlaknya, bukan karena orangnya (fisik dsb)

Orang-orang yang membawa keharaman di dalam mulutnya, maka harus hati-hati dengan harta yang kita punya, apakah diperoleh secara halal/haram. Juga hati2 dengan harta yang kita makan. Contoh: sahabat Abu Bakar pernah memuntahkan makanan yang dimakannya yang diberikan oleh budaknya ketika mengetahui bahwa makanan yang diberikan budaknya tersebut ada/terdapat hal-hal haram.

Maka, marilah kita senantiasa berdoa dengan penuh kekhusyuan di dalam sholat, salah satunya do’a di akhir tasyahud sebelum salam. Karena ini merupakan do’a yang paling didengan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Wallohua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar