Senin, 15 Februari 2016

Beriman dan Beramal Shaleh


Materi Pengajian Shubuh di Masjid Al-Anshor /Sabtu, 13 Februari 2016
Nara Sumber : Ustadz Nurdin Syabana
Penulis          : M. Husni Tsaqib
Editor            : Muhamad Tavip (Abu Hirzi)
   

Beriman dan Beramal Shaleh merupakan dua kata dan membentuk sebuah ungkapan yang banyak  disebutkan dalam Al-Quran. Kedua kata (ungkapan) ini disebut oleh Al-Quran sebagai dua pekerjaan yang tinggi (mulia). Dikarenakan sebagai pekerjaan yang tinggi (mulia), maka Allah menjanjikan balasan bagi orang-orang yang melaksanakannya. Seperti yang tertuang dalam  QS Al-Baqarah: 25, Yakni “Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, sesungguhnya bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; setiap kali mereka diberikan satu pemberian dari jenis buah-buahan itu, mereka berkata: “Inilah yang telah diberikan kepada kami dahulu”, dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi berlainan hakikatnya), dan disediakan untuk mereka dalam surga itu pasangan-pasangan yang senantiasa bersih suci, dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”

Beriman dan beramal shaleh dasar hukumnya sangat jelas dan tercantum dalam Al-Quran dan balasan kepada orang yang beramal shalehpun dijelaskan dengan lengkap dalam Al-Quran.

Kamis, 11 Februari 2016

Doa Tasyahud Akhir



Pengajian Dhuha /Sabtu 06 Februari 2016
Narasumber : Ustadz Ucu Najmuddin
Penulis : M Husni Tsaqib
Editor : Muhamad Tavip (Abu Hirzi)

Sering  kita lupa, ada salah satu  waktu yang sangat baik untuk berdoa, yakni saat dalam shalat. Rasulallah SAW, pada  tasyahud akhir, seringkali beliau dalam waktu tersebut menambahkan dengan  mengucapkan doa-doa tertentu.  Ada beberapa tentang doa yang sering diucapkan  beliau antara lain : 

“Allohumma Innii A’uudzubika min ‘Adzaabil Kobri Wa A’uudzubika min Fitnatil Masiihiddajjaal wa min fitnatil mahyaa yaw al mamaa tii. Allohumma Innii A’uudzubika minal ma’tsami wal maghrom  (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang)”

Doa-doa ini sangat relevan dengan situasi sekarang, akhir-akhir ini banyak fitnah yang ditujukan kepada kaum musimin. Sebagai contoh ada dua masalah yang menjadi tantangan bagi kita akhir-akhir ini yang diberitakan oleh media massa, antara lain :

  • Munculnya dajjal-dajjal yang menarik akidah umat Islam untuk masuk ke golongan-golongan mereka atau munculnya aliran yang tidak sesuai kaidah islam tap dengan mengatasnamakan islam sebagai landasan berpikirnya.
  • Sudah dilegalkan undang-undang pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dunia, dan dampak dari legalitas ini, cepat atau lambat akan mulai masuk di Indonesia, yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh pada dajjal untuk mempengaruhi kaum muslimin.

Terkait dengan munculnya aliran yang mengatasnamakan islam tapi perbuatannya jauh dari kaidah islam, analisa nara sumber sebagai  konselor dari kaum (eks penginkut) yang disesatkan oleh aliran GAFATAR, antara lain faktor ekonomi dan kedangkalan pemahaman atas pengetahuan ilmu agama.

Senin, 08 Februari 2016

Komitmen / Janji Kaum Muslimin



Pengajian Shubuh DKM Al-Anshor / 30 Januari 2016
Pemateri : Ustadz Arif Ramdani, Lc
Penulis   :  M. Husni Tsaqib
Editor     : Tavip Abu Hirzi

Dalam melaksanakan syariat Islam, khususnya yang berhubungan dengan pemerintahan, ternyata masih banyak permasalahan/persoalan. Sebagai contoh,  beberapa persoalan tersebut  antara lain konsep dikumpulkannya zakat oleh satu lembaga, terdapat berbeda pandangan dengan para ulama. Yang lainnya, tentang berkembangnya atau munculnya aliran-aliran sesat. Seperti  GAFATAR

Komitmen Muslim

Persoalan akidah bagi seorang muslim  bukan masalah sederhana, tetapi merupakan fondasi dan prinsip di dalam beragama (Agama Islam). Rasulullah Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Barangsiapa perkataan terkahir yang diucapkan seseorang ketika di akhir hayatnya mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (talkin), maka masuklah ia kedalam surga

Jadilah Manusia yang Bernilai



Materi Pengajian Subuh DKM Al-Anshor / 23 Januari 2016
Pemateri : Ustadz Darlis Fajar
Penulis   : M. Husni Tsaqib 
Editor     : Tavip Abu Hirzi


Orang yang bernilai disebut Al-Qayyim, setiap manusia diciptakan membawa suatu nilai. Hal ini sesuai firmal Allah SWT dalam QS At-Tiin; 4  : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (bernilai). Dan juga dalam QS Al-Mukminun 115  : Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? 

Kita diciptakan oleh Allah untuk tidak sama dengan hewan, karena yang hewan lakukan cuma makan, minum, tidur, mempunyai anak/beranak, dan sebagainya. Kita tidak ada nilainya di sisi Allah, jika kegiatan kita di  dunia hanya sebatas sebagaimana yang hewan lakukan dengan kata lain jika tidak ada nilai-nilai yang muncul, maka kita sama saja dengan hewan .Dalam menjalankan kehidupannya, manusia tidak dapat terlepas dari yang namanya nafsu. Dan sesungguhnya nafsu itu cenderung kepada kejelekan.

Bagaimana agar kita bisa memiliki nilai-nilai?